Laman

Minggu, 28 Oktober 2012

ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN



       
Pengertian Ilmu Pengetahuan
        
       Pengertian dari ilmu pengetahuan adalah pengamatan indewari dimana semu manusia mempunyai ilmu pengetahuan tersebut. Pengetahuan dapat muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah di liat atu di rasakan sebelumnya. Misalnya mahasiswa yang belajar atau menuntut ilmu dengan di bimbing oleh dosen, yang sebelumnya tidak mengetahui apa-apa menjadi tahu dan mempunyai pengetahuan yang luas/mempunyai pengalaman.
Ada beberapa hal dalam pengetahuan yang harus kita ketahui, dan menekankan pengamatan dan pengalaman indewari di kenal sebagai pengetahuan empiris dan pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang dilakukan secara empiris dan rasional.
             Pengetahuan empiris juga berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang bisa melukiskan atau menggambarkan segala ciri,sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris juga didapatkan dari pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulang kali. Misalnya, seseorang yang mempunyai inisiatif sendirinya akan mendapat pengetahuan tentang majemen organisasi.
Lain hal dengan pengetahuan yang didapatkan melalui akal budi yang kemudian dikenal sebagai rasionalisme. Rasionalisme itu menekankan pengetahuan yang bersifat apriori, tidak menekankan suatu pengalaman. Misalnya pengetahuan tentang matematika. Dalam matematika, hasil 1 + 1 = 2 bukan didapatkan melalui pengalaman atau pengamatan empiris, melainkan melalui sebuah pemikiran logis akal budi.
            Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna. Pengertian Ilmu  adalah suatu proses pemikiran dan analisis yang rasional, sistimatik, logik dan konsisten. Hasilnya dari ilmu pengetahuan dapat dibuktikan dengan percobaan yang transparan dan objektif. Ilmu pengetahuan mempunyai spektrum analisis amat luas, mencakup persoalan yang sifatnya supermakro, makro dan mikro. Hal ini jelas terlihat, misalnya pada ilmu-ilmu: fisika, kimia, kedokteran, pertanian, rekayasa, bioteknologi, dan sebagainya.


4 hal sikap yang ilmiah

1.       Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga mencapai pengetahuan ilmiah yang objektif.
2.       Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang di hadapi supaya di dukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada.
3.       Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat di ubah maupun terhadap indera dan akal budi yang digunakan untuk mencapai ilmu.
4.       Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.


Ciri-ciri fenomena teknik pada masyarakat

Fenomena teknik pada masyarakat kini, menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.       Rasionalisme artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional.
2.       Artifisialitas artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah.
3.       Otomatisme artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeneliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis.
4.       Teknik berkembang pada suatu kebudayaan.
5.       Monisme artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.
6.       Universalisme artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi bahkan dapat menguasai kebudayaan.
7.       Otonomi artinya teknik berkembang menurut prisip-prinsip sendiri.


Teknologi dan Nilai

Pengertian Teknologi sebenarnya berasal dari kata Bahasa Perancis yaitu “La Teknique“ yang dapat diartikan dengan ”Semua proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional”.
      Teknologi dalam arti ini dapat diketahui melalui barang-barang, benda-benda, atau alat-alat yang berhasil dibuat oleh manusia untuk memudahkan dan menggampangkan realisasi hidupnya di dalam dunia. Teknologi bahkan telah menjadi suatu sistem atau struktur dalam eksistensi manusia di dalam dunia. Teknologi bukan lagi sekedar sebagai suatu hasil dari daya cipta yang ada dalam kemampuan dan keunggulan manusia, tetapi ia bahkan telah menjadi suatu “dayapencipta” yang berdiri di luar kemampuan manusia, yang pada gilirannya kemudian membentuk dan menciptakan suatu komunitas manusia yang lain.


Pengertian Kemiskinan

Masalah kemiskinan memang telah lama ada sejak dahulu kala. Pada masa lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi miskin dalam bentuk minimnya kemudahan atau materi. Dari ukuran kehidupan modern pada masakini mereka tidak menikmati fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kemudahan-kemudahan lainnya yang tersedia pada jaman modern.
          Kemiskinan sebagai suatu penyakit sosial ekonomi tidak hanya dialami oleh negara-negara yang sedang berkembang, tetapi juga negara-negara maju, seperti Inggris dan Amerika Serikat. Negara Inggris mengalami kemiskinan di penghujung tahun 1700-an pada era kebangkitan revolusi industri yang muncul di Eropah. Pada masa itu kaum miskin di Inggris berasal dari tenaga-tenaga kerja pabrik yang sebelumnya sebagai petani yang mendapatkan upah rendah, sehingga kemampuan daya belinya juga rendah. Mereka umumnya tinggal di permukiman kumuh yang rawan terhadap penyakit sosial lainnya, seperti prostitusi, kriminalitas, pengangguran.
        Kemiskinan dapat dibedakan menjadi tiga pengertian: kemiskinan absolut, kemiskinan relatif dan kemiskinan kultural. Seseorang termasuk golongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untak memenuhi kebutuhan hidup minimum: pangan, sandang, kesehatan, papan, pendidikan. Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya. Sedang miskin kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari fihak lain yang membantunya.
        Lebih lanjut, garis kemiskinan merupakan ukuran rata-rata kemampuan masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum. Melalui pendekatan sosial masih sulit mengukur garis kemiskinan masyarakat, tetapi dari indikator ekonomi secara teoritis dapat dihitung dengan menggunakan tiga pendekatan, yaitu pendekatan produksi, pendapatan, dan pengeluaran. Sementara ini yang dilakukan Biro Pusat Statistik (BPS) untuk menarik garis kemiskinan adalah pendekatan pengeluaran.

Ciri-ciri manusia yang hidup di bawah garis kemiskinan
  1. Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan.
  2. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha.
  3. Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD.
  4. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas.
  5. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.

Fungsi kemiskinan
  1. Fungsi Ekonomi : penyediaan tenaga untuk pekerjaan tertentu, menimbulkan dana sosial , membuat lapangan kerja baru dan memanfaatkan pemulung dalam mengumpulkan barang bekas.
  2. Fungsi sosial : Menimbulkan rasa simpatik, sehingga munculnya badan amal dan zakat untuk menolong kaum miskin yang ada.
  3. Fungsi cultural : Sumber inspirasi kebijaksanaan teknokrat, sumber inspirasi sastawan dan memperkaya budaya saling mengayomi antar sesama manusia.
  4. Fungsi politik : sebagai kaum yang merasakan kinerja pemerintahan dalam perbaikan ekonomi, dan sebagai kaum yang mengkritik jika perekonomian tidak mengalami perubahan.

wordpress.com/tugas/8-ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-kemiskinan/



Jumat, 19 Oktober 2012

ARTIKEL TENTANG ETIKA MENULIS DI INTERNET




 I.PENDAHULUAN

Pada umumnya yang harus diperhatikan dalam menulis di internet, antara lain adalah sebaiknya dalam mengirimkan atau mempublikasikan pesan tidak mengandung unsur SARA, tidak bebau pornografi, tidak melangar hak cipta seseorang, dan tidak merugikan orang lain.
Pada era reformasi ini, kita dapat bebas memberikan pendapat, namun kita harus tetap menyadari bahwa pendapat atau pesan yang akan disampaikan dan dipublikasikan melalui internet akan memberikan pengaruh besar bagi mereka yang membaca tulisan tersebut.


II.ISI

Berbicara mengenai etika, etika adalah sesuatu yang tidak pernah lepas dalam kehidupan kita.
Etika juga sangat berlaku dalam keluarga,pendidikan,masyarakat ataupun lingkungan sosial, jadi etika itu hukumnya wajib dan sangat diperlukan demi kelangsungan hidup masyarakat ini.
     Etika menulis di internet merupakan syarat atau opini pribadi seseorang mengenai aturan atau sopan santun menulis di dalam dunia maya.Tetapi, masih banyak yang melanggar atau tidak menggunakan aturan atau sopan santun, meraka sangat mengabaikan dan tidak ambil pusing dalam mempublikasikan sesuatu, seperti gambar, video, atau mengirimkan pesan melalui email, tanpa memperhatikan kode etik yang semestinya berlaku.


III.KESIMPULAN

Sebenarnya tidak ada aturan baku dalam menulis di internet. Namun alangkah baikny kita sebagai manusia yang mempunyai etika dapat menyadari atau menghargai akan perlunya kode etik dalam menulis di internet,agar dapat menghormati atau mengahargai satu sama lain.



. http://etikainternet.org/news/2011/10/24/4/pengertian_etika_moral_dan_etiket html