Saat ini perkembangan teknologi sangat pesat, terutama aplikasi dikalangan masyarakat.
Sistem operasi yang digunakan pun sangat beragam, seperti android, ios,
windows phone dan lain-lain. Namun android merupakan system operasi yang
tak kalah canggihnya dengan yang lainnya. Karena sifatnya yang open
source, system operasi tersebut mudah dikembangkan oleh siapapun. Hal
itu terbukti dengan banyaknya aplikasi berbasis android yang
bermunculan, seperti aplikasi kuliner, apliksai jual
beli online dan lain-lain.
Dengan perkembangan teknologi tersebut, kita bisa mengaplikasikan
banyak hal disekitar kita pada gadget, salah satunya aplikasi yang bisa
menunjang kegiatan penggunanya seperti makan, minum, pergi bekerja,
bermain, berkomunikasi, dll. Banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh
manusia terkadang manusia menjadi bingung untuk mengatur jadwal mereka.
Seiring perkembangan zaman, semua kegiatan bisa dilakukan secara online
dan mobile, karena dapat membantu kegiatan menjadi lebih praktis.
Berdasarkan hal tersebut, munculah suatu ide untuk membuat Aplikasi
untuk membantu kegiatan kegiatan penggunanya, sperti memo, pengarah
jalan (GPS), telepon, olah pesan, sosial media dll, didalam satu
aplikasi. Dengan adanya aplikasi
ini diharapkan para penggunanya bisa mengetahui kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan.
Karena aplikasi ini dirancang untuk membantu penggunanya dalam melakukan
kegiatan-kegiatannya, dengan aplikasi ini kegiatan-kegiatan penggunanya
bisa saling terintegrasi dengan GPS, memo, games, apapun yang
diinginkan oleh pengguna. Aplikasi ini harus menggunakan perangkat keras
tambahan berbentuk kacamata, jadi aplikasi yang ada didalam HP akan
terkoneksi dengan kacamata, dan pengguna akan melihat output atau
tampilan aplikasinya pada layar di kacamata dan mengaksesnya atau
memberi perintah untuk menjalankan aplikasi menggunakan sensor suara.
Jumat, 06 November 2015
Rabu, 14 Oktober 2015
Artikel Telematika
Di dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Telematika. Kata telematika berasal dari istilah dalam bahasa Perancis TELEMATIQUE yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Istilah telematika merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika. Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and INFORMATICS sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai {the new hybrid technology} yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi. Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu. Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem komunikasi ternyata juga menghadirkan Media Komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah TELEMATIKA kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi TELEKOMUNIKASI, MEDIA dan INFORMATIKA yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi TELEMATIKA kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau {the Net}. Dalam perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi wacana MULTIMEDIA. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah TELEMATIKA dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), TELEMATIKA, MULTIMEDIA, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya
Minggu, 10 Mei 2015
ILMU BUDAYA DASAR SUB BAB 1-8
Pengertian,
Tujuan ISD, Ruang lingkup ISD, Persamaan dan perbedaan ISD dan IPS
Pengertian
Yaitu ilmu yang mempelajari masalah-masalah sosial,
khususnya masalah2 yg diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan
Teori2 (fakta, konsep, teori) yg berasal dari berbagai bidang pengetahuan
keahlian dalam lapangan ilmu2 sosial (seperti Geografi Sosial, Sosiologi,
Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah) MK.
Ilmu Pengetahuan Sosial :
IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan
sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam
nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial (social science), maupun
ilmu pendidikan. Social Scence Education Council (SSEC) dan National Council
for Social Studies (NCSS), menyebut IPS sebagai “Social Science Education” dan
“Social Studies”. Dengan kata lain, IPS mengikuti cara pandang yang bersifat
terpadu dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, ilmu politik,
ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, sosiologi, dan sebagainya.
3 Kelompok Ilmu Pengetahuan:
1. Ipa
Murni ( Fisika, Kimia, Biologi, Astronomi)
2. Pengetahuan
Ips ( Sosiologi, Politik, Ekonomi, Sejarah, Psikologi )
3. Kemasyarakatan
( Bahasa, Agama, Kesenian, Sastra )
Tujuan ISD
1. Memahami
dan menyadari adanya masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
2. Warga
Indonesia memiliki sikap dan tingkah laku yang baik dalam masyarakat. agar
tidak terjadi keributan ataupun kericuhan.
3. Peka
terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha
mencegah dan menanggulanginya.
Persamaan antara ISD dengan IPS
ISD dan IPS sama-sama mempelajari ilmu-ilmu yang
berhubungan dengan masyarakat dan hampir memiliki ruang lingkup yang sama dalam
kemasyarakatan. Juga, merupakan bahan studi untuk program pengajaran, dan
keduanaya terdiri dari kenyataan dan masalah sosial.
Ruang Lingkup ISD
3 golongan bahan pembelajaran ISD antara lain :
1. Kenyataan-kenyataan
sosial yang ada dalam masyarakat. Meliputi, latar belakang disiplin ilmu atau
pandangannya.
2. Konsep-konsep
sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan sosial dibatasi pada konsep
dasar yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah yang dibahas dalam ilmu
pengetahuan sosial.
3. Membahas
masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
ISD meliputi dua kelompok utama; studi manusia dan
masyarakat dan studi lembaga2 sosial. Yg terutama terdiri atas psikologi,
sosiologi, dan antropologi, sedang yg kemudian terdiri atas ekonomi dan
politik.
Perbedaan antara ISD dan IPS
·
Ilmu sosial dasar diberikan di
Perguruaan Tinggi, Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di sekolah dasar dan
sekolah lanjutan.
·
Ilmu sosial dasar merupakan mata kuliah
tunggal sedangkan ilmu pengetahuan sosial dasar merupakan kelompok dari
sejumlah mata pelajaran(untuk sekolah lanjutan).
·
Ilmu Sosial dasar diarahkan kepada
pembentukan sikap dan kepribadian, sedang ilmu pengetahuan social diarahkan
kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.
Persamaan antara ISD dan IPS
·
Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk
kepentingan program pendidikan.
·
Keduanya bukan disiplin ilmu yang
berdiri sendiri.
·
Keduanya mempunyai materi yang terdiri
dari kenyataan sosial dan masalah sosial.
UNSUR-
UNSUR YANG MEMBANGUN MANUSIA
Ada dua pandangan yang dapat dijadikan acuan untuk menjelaskan
tentang unsur-unsur yang membangun manusia :
Manusia terdiri dari 4 unsur yang saling terkait
yaitu :
1. Jasad
: badan kasar manusia yang tampak dari luar, dapat diraba dan menempati ruang
2. Hayat:
mengandung unsur hidup yang ditandai gerak
3. Ruh:
bimbingan tuhan yang bekerja secara spiritual yang memahami kebenaran
4. Nafs
:kesadaran tentang diri sendiri
Manusia sebagai suatu kepribadian memiliki 4 unsur,
yaitu :
Id
: merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak
tampak. Merupakan libido murni, atau
energy psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional
Ego
: bagian yang pertama kali dibedakan dengan ID,
disebut kepribadian eksekutif karena peranannya dalam menghubungkan
energy Id ke dalam saluran social yang dapat dimengerti orang lain
Super
Ego
: kepribadian yang muncul paling akhir sekitar usia 5 tahun. Super ego
terbentuk dari lingkungan ekternal. Super ego merupakan kesatuan standar moral
yang diterima ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas dalam lingkungan
luar diri.
Kehadiran manusia pertama tidak terlepas dari
asal usul kehidupan di alam semesta. Asal usul manusia menurut ilmu pengetahuan
tidak bisa dipisahkan dari teori tentang spesies lain yang telah ada sebelumnya
melalui proses evolusi.
Evolusi menurut para ahli paleontology dapat
dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan tingkat evolusinya, yaitu : Pertama,
tingkat pra manusia yang fosilnya ditemukan di Johanesburg Afrika Selatan pada
tahun 1942 yang dinamakan fosil Australopithecus. Kedua, tingkat manusia kera
yang fosilnya ditemukan di Solo pada tahun 1891 yang disebut pithecanthropus
erectus. Ketiga, manusia purba, yaitu tahap yang lebih dekat kepada manusia
modern yang sudah digolongkan genus yang sama, yaitu Homo walaupun spesiesnya
dibedakan. Fosil jenis ini di neander, karena itu disebut Homo Neanderthalesis
dan kerabatnya ditemukan di Solo (Homo Soloensis). Keempat, manusia modern atau
Homo sapiens yang telah pandai berpikir, menggunakan otak dan nalarnya.
Beberapa Definisi Manusia :
1. Manusia
adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan supranatural,
manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat hakikat yg mulia.
2. Manusia
adalah kemauan bebas. Inilah kekuatannya yg luar biasa dan tidak dapat dijelaskan
: kemauan dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam rantai kausalitas
sebagai sumber utama yg bebas – kepadanya dunia alam –world of nature–, sejarah
dan masyarakat sepenuhnya bergantung, serta terus menerus melakukan campur
tangan pada dan bertindak atas rangkaian deterministis ini. Dua determinasi
eksistensial, kebebasan dan pilihan, telah memberinya suatu kualitas seperti
Tuhan
3. Manusia
adalah makhluk yg sadar. Ini adalah kualitasnya yg paling menonjol; Kesadaran
dalam arti bahwa melalui daya refleksi yg menakjubkan, ia memahami aktualitas
dunia eksternal, menyingkap rahasia yg tersembunyi dari pengamatan, dan mampu
menganalisa masing-masing realita dan peristiwa. Ia tidak tetap tinggal pada
permukaan serba-indera dan akibat saja, tetapi mengamati apa yg ada di luar
penginderaan dan menyimpulkan penyebab dari akibat. Dengan demikian ia melewati
batas penginderaannya dan memperpanjang ikatan waktunya sampai ke masa lampau
dan masa mendatang, ke dalam waktu yg tidak dihadirinya secara objektif. Ia
mendapat pegangan yg benar, luas dan dalam atas lingkungannya sendiri.
Kesadaran adalah suatu zat yg lebih mulia daripada eksistensi.
4. Manusia
adalah makhluk yg sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu-satuna makhluk
hidup yg mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri ; ia mampu
mempelajari, manganalisis, mengetahui dan menilai dirinya.
5. Manusia
adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini memisahkan dirinya
secara keseluruhan dari alam, dan menempatkannya di samping Tuhan. Hal ini
menyebabkan manusia memiliki kekuatan ajaib-semu –quasi-miracolous– yg
memberinya kemampuan untuk melewati parameter alami dari eksistensi dirinya,
memberinya perluasan dan kedalaman eksistensial yg tak terbatas, dan
menempatkannya pada suatu posisi untuk menikmati apa yg belum diberikan alam.
6. Manusia
adalah makhluk idealis, pemuja yg ideal. Dengan ini berarti ia tidak pernah
puas dengan apa yg ada, tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi apa yg
seharusnya. Idealisme adalah faktor utama dalam pergerakan dan evolusi manusia.
Idealisme tidak memberikan kesempatan untuk puas di dalam pagar-pagar kokoh
realita yg ada. Kekuatan inilah yg selalu memaksa manusia untuk merenung,
menemukan, menyelidiki, mewujudkan, membuat dan mencipta dalam alam jasmaniah
dan ruhaniah.
PERSAMAAN
dan PERBEDAAN MANUSIA DENGAN MAHLUK LAIN.
Manusia pada hakekatnya
sama saja dengan mahluk hidup lainnya, yaitu memiliki hasrat dan tujuan. Ia
berjuang untuk meraih tujuannya dengan didukung oleh pengetahuan dan kesadaran.
Perbedaan diantara keduanya terletak pada dimensi pengetahuan, kesadaran dan
keunggulan yang dimiliki manusia dibanding dengan mahluk lain. Manusia sebagai
salah satu mahluk yang hidup di muka bumi merupakan mahluk yang memiliki
karakter paling unik.
Manusia secara fisik
tidak begitu berbeda dengan binatang, sehingga para pemikir menyamakan dengan
binatang. Letak perbedaan yang paling utama antara manusia dengan makhluk
lainnya adalah dalam kemampuannya melahirkan kebudayaan. Kebudayaan hanya
manusia saja yang memlikinya, sedangkan binatang hanya memiliki
kebiasaan-kebiasaan yang bersifat instinctif. Dibanding dengan makhluk lainnya,
manusia mempunyai kelebihan.kelebihan itu membedakan manusiadengan makhluk
lainnya. Kelebihan manusia adalah kemampuan untuk bergerak dalam ruang yang
bagaimanapun, baik di darat, di laut, maupun di udara. Sedangkan binatang hanya
mampu bergerak di ruang yang terbatas.
Walaupun ada binatang yang bergerak di darat
dan di laut, namun tetap saja mempunyai keterbatasan dan tidak bisa meampaui
manusia. Mengenai kelebihan manusia atau makhluk lain dijelaskan dalam surat
Al-Isra ayat 70.
Diantara karakteristik manusia adalah:
1. Aspek
Kreasi
2. Aspek
Ilmu
3. Aspek
Kehendak
4. Pengarahan
Akhlak
Selain itu Al Ghazaly
juga mengemukakan pembuktian dengan kenyataan faktual dan kesederhanaan
langsung, yang kelihatannya tidak berbeda dengan argumen-argumen yang dibuat
oleh Ibnu Sina (wafat 1037) untuk tujuan yang sama, melalui pembuktian dengan
kenyataan faktual. Al Ghazaly memperlihatkan bahwa; diantara makhluk-makhluk
hidup terdapat perbedaan-perbedaan yang menunjukkan tingkat kemampuan
masing-masing.
Keistimewaan makhluk hidup dari benda mati
adalah sifat geraknya. Benda mati mempunyai gerak monoton dan didasari oleh
prinsip alam. Sedangkan tumbuhan makhluk hidup yang paling rendah tingkatannya,
selain mempunyai gerak yang monoton, juga mempunyai kemampuan bergerak secara
bervariasi. Prinsip tersebut disebut jiwa vegetatif.
Jenis hewan mempunyai prinsip yang lebih
tinggi dari pada tumbuh-tumbuhan, yang menyebabkan hewan, selain kemampuan bisa
bergerak bervariasi juga mempunyai rasa. Prinsip ini disebut jiwa sensitif.
Dalam kenyataan manusia juga mempunyai kelebihan dari hewan. Manusia selain
mempunyai kelebihan dari hewan. Manusia juga mempunyai semua yang dimiliki
jenis-jenis makhluk tersebut, disamping mampu berpikir dan serta mempunyai
pilihan untuk berbuat dan untuk tidak berbuat. Ini berarti manusia mempunyai
prinsip yang memungkinkan berpikir dan memilih. Prinsip ini disebut an nafs al
insaniyyat. Prinsip inilah yang betul-betul membeda manusia dari segala makhluk
lainnya.
Pengertian
Kebudayaan
Kata Kebudayaan berasal
dari kata sanskerta yakni “buddhayah” yang merupakan bentuk jamak dari kata
“buddhi” yang berarti budi atau akal.
Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
bersangkutan-paut dengan akal atau budi.
Sedangkan Selo
Soemardjan dan Seolaeman Sumardi (1964) merumuskan kebudayaan sebagai semua
hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya menghasilkan teknologi dan
kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang diperlukan manusia untuk
menguasai alam sekelilingnya untuk keperluan masyarakat. Rasa yang meliputi
jiwa manusia yang mewujudkan segala kaidah – kaidah dan nilai – nilai
kemasyarakatan. Cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan berpikir, dari
orang – orang yang hidup sebagai anggota masyarakat. Semua karya, rasa, dan
cipta dikuasai oleh karsa dari orang – orang yang menentukan kegunaannya agar
sesuai dengan kepentingan masyarakat.
Kebudayaan ada dua
pengertian, yaitu secara sempit dan secara luas. Kebudayaan dalam arti sempit
yaitu kesenian, sedangkan kebudayaan dalam arti luas adalah seluruh daya
pikiran, karya, dan hasil cipta manusia yang tidak berakar pada nalurinya dan
yang karena itu hanya bisa dicetuskan oleh manusia sesudah suatu proses belajar
(Koentjaraningrat,1974). Seorang antropolog, yaitu EB.Tylor memberikan definisi
kebudayaan , bahwa kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dan lain – lain, kemampuan
serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat
(Soerjono,1977).
Kepribadian
Bangsa Timur
Kepribadian diartikan
sebagai suatu pola sikap yang mencerminkan sifat atau karakter seseorang dengan
lingkungannya. Kepribadian bangsa timur dapat diartikan sebagai suatu sikap
yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap
lingkungannya. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang
mempunyai sifat tepo seliro atau memiliki sifat toleransi yang tinggi. Dalam
berdemokrasi bangsa timur umumnya aktif dalam mengutarakan aspirasi rakyat.
Seperti di negara Korea, dalam berdemokrasi mereka duduk sambil memegang poster
protes dan di Negara Thailand, mereka berdemokrasi dengan tertib dan damai.
Kepribadian bangsa
timur juga identik dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam bergaul
maupun dalam berpakaian. Terdapat ciri khas dalam berbagai negara yang
mencerminkan negara tersebut memiliki suatu kepribadian yang unik. Misalnya
masyarakat Indonesia khususnya daerah Jawa. Sebagian besar mereka bertutur kata
dengan lembut dan sopan. Dan terdapat beberapa aturan atau larangan yang tidak
boleh dilakukan menurut versi orang dulu yang sebenarnya menurut orang Jawa itu
suatu nasihat yang membangun. Misalnya tidak boleh duduk di depan pintu. Hal
tersebut merupakan ciri khas kepribadian yang unik.
Bangsa timur erat
kaitannya dengan rasa sosialisasi dan rasa solidaritas yang tinggi. Misalnya
saling tolong menolong dan bergotong royong yang dilakukan bersama-sama. Hal
tersebut bagi bangsa timur merupakan suatu sikap yang bertujuan untuk
mempererat tali persaudaraan. Bangsa timur juga memiliki kebudayaan yang masih
kental dari negara atau daerah masing-masing. Masih ada adat-adat atau upacara
tertentu yang masih dilaksanakan oleh bangsa timur. Misalnya bangsa Indonesia
masih banyak yang melaksanakan upacara-upacara adat dan tarian khas dari
masing-masing daerah. Contohnya daerah Bali yang masih melaksanakan tarian khas
daerahnya yaitu tarian pendet, kecak, tarian barong. Terbuka dengan negara lain
merupakan salah satu kepribadian yang dimilki oleh bangsa timur. Mereka
menjalin kerjasama antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain yang
tergabung dalam ASEAN.
Terjadinya
Perubahan Kebudayaan
Seiring dengan
perkembangan zaman, kebudayaan suatu bangsa pun akan mengalami perkembangan dan
perubahan. Dimulai dari kebudayaan tradisional, kebudayaan peralihan, hingga
kebudayaan modern. Perubahan kebudayaan merupakan suatu kejadian yang terjadi
dalam kehidupan di dunia ini. Pengertian perubahan kebudayaan sendiri adalah
adanya ketidak sesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda,
sehingga terjadilah keadaan yang tidak sesuai dengan fungsinya bagi kehidupan.
Perubahan kebudayaan
yang terjadi dalam suatu bangsa tidak luput dari faktor-faktor yang
mempengaruhi. Menurut Soerjono Soekanto faktor-faktor tersebut terbagi menjadi
2, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari
masyarakat itu sendiri yang menyebabkan perubahan kebudayaan, yang diantaranya:
1. Perubahan
penduduk, seperti: Kelahiran, Kematian, dan Migrasi.
2. Adanya
penemuan baru, seperti: Adanya ide atau alat baru yang sebelumnya belum pernah
ada (Discovery), Penyempurnaan penemuan baru (Invention), dan Proses
pembaharuan atau melengkapi atau mengganti yang telah ada (Innovation).
3. Konflik
yang terjadi di dalam masyarakat. Konflik dapat merubah kepribadian orang-orang
yang terlibat di dalamnya, misalnya menjadi pendiam, murung, tidak mau bergaul,
atau bahkan berusaha memperbaiki keadaan tersebut supaya menjadi lebih baik.
4. Pemberontakan
atau revolusi. Hal ini menyebabkan perubahan pada struktur pemerintahan pada
suatu negara.
Faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari
luar masyarakat melalui interaksi sosial yang mendorong terjadinya suatu
perubahan kebudayaan, yang diantaranya:
1. Peperangan.
Hal ini dapat menyebabkan perubahan yang mendasar pada suatu negara baik
seluruh wujud budaya (sistem budaya, sistem sosial, dan unsur-unsur budaya
fisik) maupun seluruh unsur budaya (sistem pengetahuan, teknologi, ekonomi,
bahasa, kesenian, sistem religi, dan kemasyarakatan). Biasanya akibat ini lebih
berpengaruh kepada negara yang kalah.
2. Perubahan
alam. Pada zaman sekarang sebagian besar hal ini disebabkan oleh tindakan
manusia sendiri yang menyebabkan kerusakan alam, seperti mebuang sampah
sembarangan, penebangan liar, pembangunan terus menerus di lahan pertanian, dan
masih banyak lagi. Hal ini dapat merugikan manusia sendiri seperti kehilangan
keluarga, tempat tinggal, harta benda, dan sarana umum lainnya.
3. Pengaruh
budaya lain, seperti: Penyebaran kebudayaan (Difusi), Pembauran antar budaya
yang masih terlihat masing-masing sifat khasnya (Akulturasi), dan Pembauran
antar budaya yang menghasilkan budaya yang baru tanpa terlihat budaya yang lama
sama sekali (Asimilasi).
Wujud
Kebudayaan
Prof. Dr. Koentjoroningrat menguaikan tentang wujud
kebudayaan menjadi 3 macam yaitu:
Wujud kebudayaan sebagai kompleks dari ide-de, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan dan sebagainya.
Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas
serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya
manusia.
Wujud
pertama adalah wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, tidak dapat diraba dan
difoto. Letaknya dalam alam pikiran manusia. Sekarang kebudayaan ideal ini
banyak tersimpan dalam arsip kartu komputer, pita komputer, dan sebagainya.
Ide-ide dan gagasan manusia ini banyak yang hidup dalam masyarakat dan memberi
jiwa kepada masyarakat. Gagasan-gagasan itu tidak terlepas satu sama lain
melainkan saling berkaitan menjadi suatu sistem, disebut sistem budaya atau
cultural, yang dalam bahasa Indonesia disebut
adat istiadat.
Wujud
kedua adalah yang disebut sistem sosial atau sosial sistem, yaitu mengenai
tindakan berpola manusia itu sendiri.
Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi
satu dengan lainnya dari waktu ke waktu, yang selalu menurut pola tertentu.
Sistem sosial ini bersifat konkrit sehingga bisa diobservasi, difoto dan
didokumentir.
Wujud
ketiga adalah yang disebut kebudayaan fisik, yaitu seluruh hasil fisik karya manusia dalam masyarakat. Sifatnya sangat
konkrit berupa benda-benda yang bisa diraba, difoto dan dilihat. Ketiga wujud
kebudayaan tersebut di atas dalam kehidupan ideal dan adat-istiadat mengatur
dan mengarahkan tindakan manusia baik
gagasan, tindakan dan karya manusia, menghasilkan benda-benda kebudayaan secara
fisik. Sebaliknya kebudayaan fisik membentuk lingkungan hidup tertentu yang
makin menjauhkan mansia dari lingkungan alamnya sehingga bisa mempengaruhi pola
berpikir dan berbuatnya.
Orientasi
Nilai Budaya
Terdapat banyak nilai kehidupan yang ditanamkan oleh setiap budaya yang
ada di dunia. Nilai kebudayaan pasti berbeda-beda pada dasarnya tetapi kesekian
banyak kebudayaan di dunia ini memiliki orientasi-orientasi yang hampir sejalan
terhadap yang lainnya. Jika dilihat dari lima masalah dasar dalam hidup
manusia, orientasi-orientasi nilai budaya hampir serupa.
Lima
Masalah Dasar Dalam Hidup yang Menentukan Orientasi Nilai Budaya Manusia (
kerangka Kluckhohn ) :
·
Hakekat Hidup
1. Hidup
itu buruk
2. Hidup
itu baik
3. Hidup
bisa buruk dan baik, tetapi manusia tetap harus bisa berikthtiar agar hidup
bisa menjadi baik.
4. Hidup
adalah pasrah kepada nasib yang telah ditentukan.
·
Hakekat Karya
1. Karya
itu untuk menafkahi hidup
2. Karya
itu untuk kehormatan.
·
Persepsi Manusia Tentang Waktu
1. Berorientasi
hanya kepada masa kini. Apa yang dilakukannya hanya untuk hari ini dan esok.
Tetapi orientasi ini bagus karena seseorang yang berorientasi kepada masa kini
pasti akan bekerja semaksimal mungkin untuk hari-harinya.
2. Orientasi
masa lalu. Masa lalu memang bagus untuk diorientasikan untuk menjadi sebuah
evolusi diri mengenai apa yang sepatutnya dilakukan dan yang tidak dilakukan.
3. Orientasi
masa depan. Manusia yang futuristik pasti lebih maju dibandingkan dengan
lainnya, pikirannya terbentang jauh kedepan dan mempunyai pemikiran nyang lebih
matang mengenai langkah-langkah yang harus di lakukann nya.
·
Pandangan Terhadap Alam
1. Manusia
tunduk kepada alam yang dashyat.
2. Manusia
berusaha menjaga keselarasan dengan alam.
3. Manusia
berusaha menguasai alam.
·
Hubungan Manusia Dengan Manusia
1. Orientasi
kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya, barjiwa gotong
royong.
2. Orientasi
vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk
memerintah dan memimpin.
3. Individualisme,
menilai tinggi uaha atas kekuatan sendiri.
Kaitan Manusia Dengan Kebudayaan
Manusia
seperti yang kita tahu, sangat erat kaitannya dengan arti kebudayaan.
Kebudayaan itu ibaratnya seperti ciri khas dari manusia yang menggunakan
kebudayaan tersebut. Banyak sekali kebudayaan di negara Indonesia tercinta kita
ini, salah satunya adalah seperti kebudayaan Jawa, dan masih banyak lagi.
Hakikat manusia dalam
melestarikan dan menjaga kebudayaan adalah suatu keharusan agar tidak
terpengaruh oleh kebudayaan lainnya. Kita harus menjaga keaslian budaya kita
karena kebudayaan tersebut merupakan warisan dari nenek moyang kita dahulu.
Namun akhir-akhir ini, kita pasti sudah tahu kalau banyak dari kebudayaan di
negara kita ini telah terpengaruh oleh kebudayaan luar, khususnya kebudayaan
barat. Ya, itu benar. Ini merupakan efek dari arus globalisasi yang sangat
kencang sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan dari luar yang bebas keluar masuk
ke dalam negara kita ini sehingga kebudayaan kita agak sedikit ‘terpengaruh’
oleh kebudayaan luar, khususnya kebudayaan barat. Ini merupakan kelalaian
masyarakat sekarang yang tidak mampu menjaga keaslian budaya itu merupakan
warisan dari nenek moyang kita terdahulu. Tapi ini sudah terlambat untuk
diatasi.
Mengapa? Ibaratnya itu kita seperti berjalan
melawan arus yang sangat kencang, seperti itulah yang masyarakat kita sedang
alami. Mereka tidak mempersiapkan pertahanan untuk melawan arus kencang
tersebut. Bahkan mereka mulai mengikuti arah arus tersebut. Hal ini sangat
berbahaya karena jika ini dibiarkan terus maka kebudayaan asli kita akan
perlahan-lahan hilang. Tidakkah kita berpikir, bagaimana dengan anak cucu kita
kelak yang akan mewariskan kebudayaan kita, sedangkan kebudayaannya itu sudah
‘tercemar’ oleh kebudayaan asing atau luar? Apakah mereka akan bangga dengan
kebudayaannya itu? Sungguh ironis memang.
Jadi
kesimpulan dari uraian di atas adalah kaitan manusia dan kebudayaan sangatlah
erat, sebab kebudayaan timbul karena hasil karya cipta dan karsa dari manusia
itu sendiri. Dengan kebudayaan dapat mengatur kehidupan manusia untuk hidup
bersosialisasi dengan manusia lain di sekitarnya. Dan kebudayaan dapat hilang
karena masuknya budaya lain. Oleh sebab itu, banyak suku lain menolak
kebudayaan dari luar di khawatirkan akan merusak kebudayaan yang mereka anut
sejak jaman dahulu.
Manusia
dan Cinta Kasih
Di setiap kehidupan semua makhluk hidup seperti
hewan, manusia dan tumbuhan pasti memiliki rasa cinta dan kasih kepada sesama
makhluk hidup. Mungkin hanya caranya saja yang berbeda untuk menunjukkan rasa
cinta kasih terhadap sesama makhluk hidup. Khususnya untuk makhluk hidup yang
bernama manusia, pasti anda semua sudah mengetahui bahwa manusia tidak bisa terlepas
dengan yang namanya cinta kasih. Cinta kasih pada manusia bisa digolongkan
menjadi empat yaitu:
Cinta kasih manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Cinta kasih manusia terhadap manusia
Cinta kasih manusia terhadap tumbuhan dan hewan
Kita akan
membahas satu-persatu cinta kasih manusia terhadap Tuhan, manusia itu sendiri,
tumbuhan dan hewan.
1. Cinta kasih manusia terhadap Tuhan
Cinta kasih
terhadap Tuhan adalah cinta kasih yang sangat suci, karena di dalam semua agama
pasti diajarkan untuk mencintai dan mengasihi Tuhan melebihi diri kita sendiri.
Cinta kasih manusia terhadap Tuhan bisa di tunjukkan dengan selalu menjalankan
perintah-NYA dan menjauhi segala larangan-NYA serta menjalankan
perintah-perintah yang terdapat di dalam kitab suci. Karena dengan lcara
seperti itu, kita bisa mengerti dan memahami cara yang baik untuk berbagi cinta
kasih kita kepada semua makhluk hidup.
2. Cinta
kasih manusia terhadap manusia
Bila kita
membicarakan cinta kasih manusia terhadap manusia banyak hal yang bisa dilakukan
untuk berbagi cinta kasih tersebut. Seperti dengan saling menghormati dan
menghargai, saling membantu sesama, tidak bertindak semena-mena. Dan saling
menjaga silahturahmi kepada sesama manusia.
3. Cinta
kasih manusia terhadap tumbuhan dan hewan
Cinta kasih
terhadap tumbuhan dan hewan adalah cinta kasih yang tak kalah penting, karena
manusia bisa menghirup oksigen dengan bebas dan puas karena bantuan dari
tumbuhan dan manusia bisa menanam padi dengan bantuan kerbau yang membajak
sawah untuk menggempurkan tanah. Oleh karena itu manusia harus mempunyai cinta
kasih terhadap hewan dan tumbuhan dengan cara menjaga kelestarian hidup mereka,
tidak mengeksploitasi tumbuhan dan hewan demi keuntungan diri sendiri. Karena
di bumi ini manusia, hewan dan tumbuhan saling berkaitan guna mewujudkan tempat
tinggal yang aman dan nyaman untuk di tempati sampai generasi berikutnya.
Manusia dan Keindahan
Manusia merupakan makhluk
ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk ciptaan lainnya.
Kenapa? Karena manusia diberikan akal, budi dan pikiran untuk berpikir secara
logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak
dilakukan. Manusia pun bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau
buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Selain itu dapat diartikan manusia
secara umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosil. Karena
bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain.
Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.
K E I N D A H A N
Keindahan, sering diutarakan
kepada situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal dari kata indah,
artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik
dengan kebenaran. Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu yang indah itu
selalu mengandung kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung
kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah. Benda yang mempunyai sifat
indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan,
perabot rumah tangga, suara, warna, dan sebaginya. Keindahan adalah identik
dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya
mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tank yang selalu
bertambah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera
perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.
Apakah keindahan itu?
Keindahan itu baru jelas jika telah
dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain
keindahan itu barn dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis besar estetika”. Menurut asal
katanya, dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata
“beutiful” dalam bahasa Perancis–”beau”, sedang Italia dan spanyol “belld’
berasal dari kata latin “bellum”. Akar katanya adalah “bonum” yang berarti
kebaikan, kemudian mempunyai bentuk’ pengecilan menjadi “bonellum” dan terakhir
diperpendek sehingga ditulis “bellum. Menurut cakupannya orang hams membedakan
antara keindahan sebagai suatu kwalita abstrak dan sebagai sebuah benda
tertentu yang indah. Untuk perbedaan ini dalam bahasa Inggris sering
dipergunakan istilah beauty (keindahan) dan the beautiful (benda atau hal yang
indah). Dalam pembatasan filsafat kedua pengertian itu kadang-kadang
dicampuradukkan raja. Disamping itu-terdapat pula perbedaan menunit luasnya
pengertian, yakni:
a.
Keindahan dalam
arti yang luas
b.
Keindahan dalam
arti estetis mumi
c.
Keindahan dalam
arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan
Bangsa Yunani juga mengenal pengertian
keindahan dalam arti estetis yang disebutnya ‘symmetria’ untuk keindahan
berdasarkan penglihatan ( misalnya pada karya pahat dan arsitektur.) dan
hamlonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran (musik). Jadi pengertian
keindahan yang seluas-luasnya meliputi:
a.
Keindahan Seni
b.
Keindahan Alam
c.
Keindahan Moral
d. Keindahan Intelektual
Keindahan dalam arti estetis
mumi menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan
segala sesuatu yang diserapnya. Sedang keindahan dalam arti terbatas lebih
disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan
penglihatan, yakni berupa keindahan dan bentuk dan warna. keindahan pada
dasamya adalah sejumlah kwalita, pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal.
Kwalita
yang paling sering disebut
adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry),
keseimbangan (balance) dan perlawanan (contrast). Ada pula yang berpendapat,
bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam
suatu benda dan di antara benda itu dengan Si pengamat.
Filsuf dewasa ini merumuskan
keindahan sebagai kesatuan hubungan yang terdapat antara pencerapan-pencerapan
inderawi kits (beaty is unity of formal relations of our sense perceptions).
Sebagian filsuf lain menghubungan
pengertian keindahan dengan ide kesenangan (pleasure), yang merupakan sesuatu
yang menyenangkan terhadap penglihatan atau pendengaran. Filsuf abad
pertengahan Thomas Aquinos (1225-1274) mengatakan, bahwa keindahan adalah
sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
N I L A I E S T E T I K
Dalam rangka teori umum tentang nilai
The Liang gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai salah
satu jenis nilai seperti hal nya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan,
dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup
dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik.
Masalahnya sekarang ialah : apakah
nilai estetik itu.? dalam bidang filsafat, istilah nilai seringkali dipakai
sebagai suatu kata benda abstrak yang berarti kebethargaan (worth) atau
kebaikan (goodness). Dalam dictionary of sociology and related sciences
diberikan perumusan tentang value yang lebih terinci lagi sebagai berikut
“The believed capacity of any object
to satisfy a human desire. The quality of any abject which causes it to be on
interest to an individual or a group”. ( kemampuan yang dipercaya ada pada
sesuatu benda untuk me imuaskan suatu keinginan manusia. Sifat dari sesuatu
benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau sesuatu golongan).
Nilai itu ada yang membedakan antara
nilai sub yektif dan obyektif, Tetapi penggolongan yang penting ialah:
- Nilai ekstrinsik
Nilai ekstrinsik adalah
sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya
(“instrumental! Contributory value”), yakni nilai yang bersifat sebagai alat
atau membantu contohnya uisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi,
baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik
- Nilai intrinsik
Nilai intrinsik adalah sifat
baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi
kepentingan benda itu sendiri. Contohnya : pesan puisi yang ingin disampaikan
kepada pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut nilai intrinsik.
R E N U N G A N
Renungan berasal dari kata renung;
artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan
dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan
seni ada beberapa teori. Teori-teori itu ialah : teori pengungkapan, teori
metafisik dan teori psikologik.
(a). TEORI PENGUNGKAPAN
Dalil dari teori ini ialah
bahwa “Art is an expression of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan
dari perasaan manusia ). Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami
oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni.
Tokoh teori ekspresi yang
paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya
yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris “aesthetic as Science of
Expresion and General Linguistic”. Seorang tokoh lainnya dari teori
pengungkapan adalah Leo Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni adalah
memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yang seseorang telah mengalaminya
dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan pelbagai gerak, garis,
wama, suar dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata mernindahkan perasaan
itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sama.
(b). TEORI METAFISIK
Teori seni yang bercorak
metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang
karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi
keindahan dan teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengemukakan suatu teori
peniruan (imitation theory).
(c). TEORI PSIKOLOGIS
Teori-teori metafisis dari
para filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi
tentang ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan, karena
terlampau abstrak dan spekulatif. Sebagian ahli estetik dalam abad modem
menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran
penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasaikan
psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan
keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman.
Suatu teori lain tentang
sumber seni ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller
(1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903). Menurut Schiller, asal mula seni
adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang.
Sebuah teori lagi yang dapat dimasukkan dalam teori psikologis ialah teori
penandaan (signification Theory) yang memandang seni sebagi suatu lambang atau
tanda dari perasaan manusia.
K E S E R A S I A N
Keserasian berasal dari kata serasi
dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata
cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan
seimbang.
Dalam pengertian perpaduan misalnya,
orang berpakaian hams dipadukan wamanya bagian atas dengan bagian. bawah. Atau
disesuaikan dengan kulitnya. Apabila cars memadu itu kurang cocok, maka akan
merusak pemandangan. Karena itu dalam keindahan ini, sebagian ahli pikir
menjelaskan, bahwa keindahan pada dasamya adalah sejumlah kualitas / pokok
tertentu yang terdapat pada sesuatu hal. Kualita yang paling sering disebut
adalah kesatuan (unity).
Filsuf Ingris Herbert Read merumuskan
definisi, bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang
terdapat di antara pencerapan-pencerapan inderawi kita (beauti is unity of
formal relations among our sence-perception). Pendapat lain menganggap
pengalaman estetik suatu keselarasan dinamik dari perenungan yang menyenangkan.
Manusia dan Penderitaan
Sebelum kita berbicara
hubungan Manusia dan Penderitaan, kita terlebih dahulu mengetahui apa itu
pengertian atau definisi secara terpisah antara Manusia dan Penderitaan.
Penderitaan dari kata derita. Kata derita berasal dari kata bahasa sansekerta
dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau bathin, atau
lahir bathin. Yang termasuk penderitaan itu ialah keluh kesah, kesengsaraan,
kelaparan, kekenyangan, kepanasan, dan lain
– lain.
Secara garis besar derita itu
sesuatu yang sangat tidak diinginkan terjadi. Karena penderitan itu sangat
identik dengan kesedihan dan kemalangan. Biasanya seseorang yang mengalami
penderitaan batin maupun jasmani tidak bersemangat menjalani hidup. Berbicara
tentang penderitaan ternyata penderitaan tersebut berasal dari dalam dan luar
diri manusia. Biasanya orang menyebut dengan factor internal dan faktor
eksternal. Factor internal terdapat dalam diri manusia, seperti konflik batin.
Faktor eksternal terdapat dalam luar manusia.
Sedangkan definisi Manusia
dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan,
atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo
sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia
yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Penderitaan sendiri ada 2
jenis yaitu penderitaan Batin dan penderitaan Fisik. Penderitaan Batin seperti
didalam diri manusia mendapat tekanan bisa disebut tekanan batin contohnya
seperti keinginan anak yang tidak sejalan dengan orang tua, akhirnya si anak
itu mendapat tekanan batin atas pilihan atau keinginan orang tuanya. Selain itu
rasa cemas, khawatir, patah hati, cemburu, takut dan lain lain juga termasuk
penderitaan batin yang sering dialami oleh manusia. Penderitaan fisik yaitu
manusia yang menderita luka fisik seperti contoh Ayah memukuli anaknya karena
tidak mau belajar.
Orang yang mengalami
penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam
dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative.
Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus
asa, atau ingin bunuh diri. Kelanjutan
dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, mislanya anti kawain atau tidak
mau kawin, tidak punya gairah hidup, dan sebagainya. Sikap positif yaitu sikap
optimis mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan,
melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu
adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah
menyerah, bahkan mungkin timbul sikap
keras atau sikap anti. Misalnya sifat anti kawin paksa, ia berjuang menentang
kawin paksa, dan lain-lain.
Manusia dan Keadilan
PENGERTIAN KEADILAN
Keadilan adalah cerminan
dari suatu kebijaksanaan yang memberikan kebenaran, ketegasan dan suatu jalan
tengah dari berbagai persoalan yang tidak memihak kepada siapapun. Dan bagi
orang yang dapat berbuat adi, maka dial merupakan orang yang bijaksana.
Contoh :
Seorang koruptor yang
memakan uang rakyat. Koruptor di tangkap dan dimasukan kepenjara selama 2 tahun
tanpa ada goresan luka sedikit pun pada wajahnya. Hal tersebut mencerminkan
bahwa hakim dan jaksa di indonesia tidak adil pada rakyat kecil yang
dikarenakan mencuri dompet mendapatkan masa kurungan lebih dari sang koruptor,
padahal koruptor lah yang mencuri uang rakyat lebih banyak dari pada pencopet
itu.
KEADILAN SOSIAL
Seperti pancasila yang
bermaksud keadilan sosial adalah langkah yang menetukan untuk melaksanakan
Indonesia yang adil dan makmur. Setiap manusia berhak untuk mendapatkan
keadilan yang seadil-adilnya sesuai dengan kebijakannya masing-masing.
5 wujud keadilan sosial yang diperinci dalam
perbuatan dan sikap
1.
Sikap suka
memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan.
2.
Sikap suka
bekerja keras.
3.
Sikap menghargai
hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
4.
Perbuatan luhur
yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
5.
Sikap adil
terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta
menghormati hak-hak orang lain.
8 jalur pemerataan yang
menjadi langkah untuk sebuah asas terbentuknya suatu keadilan sosial
1.
Pemerataan
pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak khususnya pangan, sandang dan
perumahan.
2.
Pemerataan
memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
3.
Pemerataan
pembagian pendapatan.
4.
Pemerataan
kesempatan kerja.
5.
Pemerataan
kesempatan berusaha.
6.
Pemerataan
kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda
dan kaum wanita.
7.
Pemerataan
penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air.
8.
Pemerataan
kesempatan memperoleh keadilan.
Berbagai Macam Keadilan
a) Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa
keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat
dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang
menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Than man
behind the gun).
b) Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa
keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama
dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are
treated equally) Sebagai contoh: Aji bekerja 10 tahun dan budi bekerja 5 tahun.
Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Aji dan Bale, yaitu
perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Aji menerima
Rp.100.000,-maka Bale harus menerima Rp. 50.000,-. Akan tetapi bila besar
hadiah Aji dan Bale sama, justru hal tersebut tidak adil.
c) Komutatif
Keadilan ini bertujuan
memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles
pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam
masyarakat.
Manusia dan Pandangan Hidup
Pengertian pandangan hidup Setiap manusia mempunyai pandangan hidup.
Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu menentukan masa depan
seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan
hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman,
arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil
pemikiran manusia berdasaikan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat
hidupnya.
Pandangan Hidupmerupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing
kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi
kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua manusia pasti mempunyai
suatu pandangan hidup sendiri – sendiri dan kemungkinan berbeda antara yang
satu dengan yang lainnya. Tak sedikit pula orang yang mempunyai pandangan hidup
yang sangat bertentangan dengan pandangan hidup orang yang lainnya, itulah yang
sering memicu perdebatan diantara umat manusia dalam kehidupan sehari hari.
Seperti yang ada di negara kita sekarang ini, semakin maraknya kasus terorisme.
Masalah ini terjadi akibat kurang tepatnya pandangan suatu orang terhadap
masalah kehidupan sehari – hari.
Mereka manafsirkan atau mengartikan suatu ajaran secara sepotong – sepotong
dan hanya berdasarkan pada satu atau dua sumber saja tidak melihat keadaan
sekitar yang diperkirakan secara logika sehingga mendapatkan penjelasan yang
kurang tepat. Mereka berpandangan bahwa semua orang yang menentang atau
memusuhi keyakinannya adalah musuh buat mereka dan itu harus dimusnahkan dari
muka bumi ini untuk tersciptanya kehidupan yang aman dan sejahtera. Padahal
kalau kita perhatikan sebenarnya pandangan mereka terhadap masalah tersebut
adalah kurang tepat, bukan sewajarnya orang yang keliru itu disadarkan untuk
kembali ke jalan yang lurus bukan malah ditiadakan atau dimusnahkan. Tetapi
pandangan seperti itu seperti sudah mendarah daging pada diri mereka dan orang
– orang pengikutnya.
Bahkan mereka menganggap kalau melakukan hal tersebut akan mendapat suatu
pahala yang besar dan kalaupun mereka maninggal dalam menjalankan aksi mereka
tersebut dianggap sebagai mati syahid. Padahal kalau diamati justru perbuatan
yang mereka lakukan itu sangat merugikan orang lain, seperti menghilangkan
nyawa orang lain pasti keluarga yang ditinggalkan itu akan menyimpan duka yang
sangat mendalam dan bahkan sulit untuk dihilangkan. Banyak anak kecil yang
kehilangan orang tuanya, para orang tua kehilangan lapangan pekerjaan, dan lain
sebagainya.
Mereka juga tidak segan segan untuk menyebarkan ajarannya tersebut kepada
orang – orang yang ada disekitarnya sehingga pengikut semakin banyak. Dan hal
tersebut tidak akan berhenti sebelum apa yang mereka inginkan tercapai. Seperti
yang kita lihat sekarang ini, meskipun pimpinan gembong teroris sudah banyak
yang tertangkap tetapi terorisme masih terus terjadi. Hal tersebut dikarenakan
bahwa ajaran yang mereka ajarkan masih belum mati dan terus berjalan sehingga
siapa saja bisa menerukan ajaran tersebut meskipun sang pemimpin telah tiada,
karena mereka bisa membentuk kader – kader pemimpin baru.
Untuk masalah tersebut hal yang harus dibenahi sebeneranya adalah pandangan
hidup pada pribadi masing masing orang tersebut. Kalau yaang dibasmi adalah
pemimpinnya itu belum bisa menuntaskan permasalahan karena pengikutnya masih
banyak dan hal itu sulit untuk ditelusuri satu persatu. Kalau pandangan hidup
mereka sudah kembali ke jalan yang benar, tidak perlu lagi diperintah pun
mereka akan menghentikan aksi aksi yang mereka jalankan sekarang ini dengan kesadaran
probabadi. Pandangan hidup banyak sekali macam dan ragamnya. Akan tetapi
pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri atas
tiga macam.
1.
Pandangan hidup
yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.
Pandangan hidup
yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat
pada Negara tersebut
3.
Pandangan hidup
hasil renungan yakni pandangan hidup yang relative kebenarannya.
Orang yang memiliki pandangan hidup pasti memiliki tujuan, dan tujuan ini
biasa di sebut cita-cita. Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut
cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik
keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang
pada masa mendatang.
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka
cita-cita itu disebut angan-angan.
Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang
sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai
apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung dari tiga faktor. - Faktor manusia
- Faktor kondisi - Faktor tingginya cita-cita Terdapat formula sukses yang
dapat kita jadikan pedoman untuk menggapai cita-cita kita. Pertama kita harus
mengubah Belief System (Keyakinan dan Goal) kita. Kedua kita harus mengubah
cara berpikir kita dan emosi kita. Ketiga, mengubah segala keputusan kita yang
dapat menghambat cita-cita kita. Keempat, kita harus mengubah segala
tindakan-tindakan buruk kita. Dari semua itu kita akan mendapatkan hasil yang
menjadi keyakinan dan goal kita dari awal.
Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja
keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil
melamun cenderung tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang
terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak. Dalam bercita-cita pun sebaiknya
jangan terlalu mendetail dan fanatik karena kita bisa dibuat stres dan depresi
jika tidak tercapai. Contoh adalah seseorang yang punya cita-cita jadi dokter.
Ketika dia tidak masuk jurusan ipa dia stress, lalu gagal snmptn / spmb
kedokteran dia stress, dan seterunya. Tidak semua orang bisa menentukan
cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita, maka bercita-citalah untuk
menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak dengan hidup yang
berkecukupan.
Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar cita-cita kita bisa mempelajari
kisah sukses orang lain atau membaca atau melihat film motivasi hidup seperti
laskar pelangi. Langkah-langkah Berpandangan Hidup yang Baik Setiap manusia
pasti mempunyai pandangan hidup apapun dan bagaimanapun itu untuk dapat
mencapai dan berhasil dalam kehidupan yang diinginkannya. Tetapi apapun itu,
yang terpenting adalah memiliki pandangan hidup yang baik agar dapat mencapai
tujuan dan cita-cita dengan baik pula. Adapun langkah-langkah berpandangan
hidup yang baik yakni:
·
Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama
dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam jal ini mengenal apa itu pandangan
hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai
pandangan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak
manusia itu ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun ke
dunia.
·
Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti
disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam
bemegara kita berpandangan pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada
Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagaimana mengatur
kehidupan bemegara. Begitu juga bagi yang berpandangan hidup pada agama Islam.
Hendaknya kita mengerti apa itu Al-Qur’an, Hadist dan ijmak itu dan bagaimana
ketiganya itu mengatur kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.
·
Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati
pandangan hidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran
yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hdiup itu sendiri. Menghayati
disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya,
yaitu dengan memperluas dan mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup
itu sendiri. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini,
menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada
orang yang dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan
hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati
pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup
itu sendiri.
·
Meyakini
Setelah mengetahui kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan, maupun
ditinjau dari segi kemasyarakatan maupun negara dan dari kehidupan di akherat,
maka hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu.
Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian
sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
·
Mengabdi
Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini
sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh
orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya. Sedangkan
perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan
manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah
meninggal yaitu di alam akhirat.
Langganan:
Postingan (Atom)