Pengertian Ilmu Pengetahuan
Pengertian dari ilmu pengetahuan adalah
pengamatan indewari dimana semu manusia mempunyai ilmu pengetahuan tersebut.
Pengetahuan dapat muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya
untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah di liat atu di
rasakan sebelumnya. Misalnya mahasiswa yang belajar atau menuntut ilmu dengan
di bimbing oleh dosen, yang sebelumnya tidak mengetahui apa-apa menjadi tahu
dan mempunyai pengetahuan yang luas/mempunyai pengalaman.
Ada beberapa hal dalam pengetahuan yang harus kita ketahui, dan
menekankan pengamatan dan pengalaman indewari di kenal sebagai pengetahuan
empiris dan pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan
melakukan pengamatan dan observasi yang dilakukan secara empiris dan rasional.
Pengetahuan empiris
juga berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang bisa melukiskan
atau menggambarkan segala ciri,sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris
tersebut. Pengetahuan empiris juga didapatkan dari pengalaman pribadi manusia
yang terjadi berulang kali. Misalnya, seseorang yang mempunyai inisiatif
sendirinya akan mendapat pengetahuan tentang majemen organisasi.
Lain hal dengan pengetahuan yang didapatkan melalui akal budi yang
kemudian dikenal sebagai rasionalisme. Rasionalisme itu menekankan pengetahuan
yang bersifat apriori, tidak menekankan suatu pengalaman. Misalnya pengetahuan
tentang matematika. Dalam matematika, hasil 1 + 1 = 2 bukan didapatkan melalui
pengalaman atau pengamatan empiris, melainkan melalui sebuah pemikiran logis
akal budi.
Pengetahuan adalah
informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang.
Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep,
teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau
berguna. Pengertian Ilmu adalah suatu proses pemikiran dan analisis yang
rasional, sistimatik, logik dan konsisten. Hasilnya dari ilmu pengetahuan dapat
dibuktikan dengan percobaan yang transparan dan objektif. Ilmu pengetahuan
mempunyai spektrum analisis amat luas, mencakup persoalan yang sifatnya
supermakro, makro dan mikro. Hal ini jelas terlihat, misalnya pada ilmu-ilmu:
fisika, kimia, kedokteran, pertanian, rekayasa, bioteknologi, dan sebagainya.
4 hal sikap yang ilmiah
1.
Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga
mencapai pengetahuan ilmiah yang objektif.
2. Selektif,
artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang di hadapi supaya di dukung
oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada.
3. Kepercayaan
yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat di ubah maupun terhadap indera dan
akal budi yang digunakan untuk mencapai ilmu.
4.
Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun
aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk
dibuktikan kembali.
Ciri-ciri fenomena teknik pada
masyarakat
Fenomena teknik pada masyarakat kini, menurut Sastrapratedja (1980)
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Rasionalisme artinya tindakan spontan oleh
teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional.
2. Artifisialitas
artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah.
3. Otomatisme
artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis.
Demikian juga dengan teknik mampu mengeneliminasikan kegiatan non teknis
menjadi kegiatan teknis.
4. Teknik
berkembang pada suatu kebudayaan.
5. Monisme
artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.
6. Universalisme
artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi bahkan dapat
menguasai kebudayaan.
7. Otonomi
artinya teknik berkembang menurut prisip-prinsip sendiri.
Teknologi dan Nilai
Pengertian Teknologi sebenarnya
berasal dari kata Bahasa Perancis yaitu “La Teknique“ yang dapat diartikan
dengan ”Semua proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu
secara rasional”.
Teknologi dalam arti ini dapat diketahui melalui barang-barang,
benda-benda, atau alat-alat yang berhasil dibuat oleh manusia untuk memudahkan
dan menggampangkan realisasi hidupnya di dalam dunia. Teknologi bahkan telah
menjadi suatu sistem atau struktur dalam eksistensi manusia di dalam dunia.
Teknologi bukan lagi sekedar sebagai suatu hasil dari daya cipta yang ada dalam
kemampuan dan keunggulan manusia, tetapi ia bahkan telah menjadi suatu
“dayapencipta” yang berdiri di luar kemampuan manusia, yang pada gilirannya
kemudian membentuk dan menciptakan suatu komunitas manusia yang lain.
Pengertian Kemiskinan
Masalah kemiskinan memang telah lama ada sejak dahulu kala. Pada masa
lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi
miskin dalam bentuk minimnya kemudahan atau materi. Dari ukuran kehidupan
modern pada masakini mereka tidak menikmati fasilitas pendidikan, pelayanan
kesehatan, dan kemudahan-kemudahan lainnya yang tersedia pada jaman modern.
Kemiskinan sebagai suatu penyakit sosial
ekonomi tidak hanya dialami oleh negara-negara yang sedang berkembang, tetapi
juga negara-negara maju, seperti Inggris dan Amerika Serikat. Negara Inggris
mengalami kemiskinan di penghujung tahun 1700-an pada era kebangkitan revolusi
industri yang muncul di Eropah. Pada masa itu kaum miskin di Inggris berasal
dari tenaga-tenaga kerja pabrik yang sebelumnya sebagai petani yang mendapatkan
upah rendah, sehingga kemampuan daya belinya juga rendah. Mereka umumnya
tinggal di permukiman kumuh yang rawan terhadap penyakit sosial lainnya,
seperti prostitusi, kriminalitas, pengangguran.
Kemiskinan dapat
dibedakan menjadi tiga pengertian: kemiskinan absolut, kemiskinan relatif dan
kemiskinan kultural. Seseorang termasuk golongan miskin absolut apabila hasil
pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untak memenuhi
kebutuhan hidup minimum: pangan, sandang, kesehatan, papan, pendidikan.
Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup di atas garis
kemiskinan namun masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya. Sedang
miskin kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok
masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun
ada usaha dari fihak lain yang membantunya.
Lebih lanjut, garis
kemiskinan merupakan ukuran rata-rata kemampuan masyarakat untuk dapat memenuhi
kebutuhan hidup minimum. Melalui pendekatan sosial masih sulit mengukur garis
kemiskinan masyarakat, tetapi dari indikator ekonomi secara teoritis dapat
dihitung dengan menggunakan tiga pendekatan, yaitu pendekatan produksi,
pendapatan, dan pengeluaran. Sementara ini yang dilakukan Biro Pusat Statistik
(BPS) untuk menarik garis kemiskinan adalah pendekatan pengeluaran.
Ciri-ciri manusia yang hidup di
bawah garis kemiskinan
- Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan.
- Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha.
- Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD.
- Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas.
- Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.
Fungsi kemiskinan
- Fungsi Ekonomi : penyediaan tenaga untuk pekerjaan tertentu, menimbulkan dana sosial , membuat lapangan kerja baru dan memanfaatkan pemulung dalam mengumpulkan barang bekas.
- Fungsi sosial : Menimbulkan rasa simpatik, sehingga munculnya badan amal dan zakat untuk menolong kaum miskin yang ada.
- Fungsi cultural : Sumber inspirasi kebijaksanaan teknokrat, sumber inspirasi sastawan dan memperkaya budaya saling mengayomi antar sesama manusia.
- Fungsi politik : sebagai kaum yang merasakan kinerja pemerintahan dalam perbaikan ekonomi, dan sebagai kaum yang mengkritik jika perekonomian tidak mengalami perubahan.
wordpress.com/tugas/8-ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-kemiskinan/