Pengertian
Organisasi
Ada banyak sekali teori yang menjelaskan dan menjabarkan
pengertian dari organisasi, berikut adalah beberapa pengertian organisasi dari
beberapa ahli dunia :
1.Stoner
mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola
hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan
mengejar tujuan bersama
2.James
D. Mooney
mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama
3.Chester
I. Bernard
berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu
sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
4.Stephen
P. Robbins
menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
5.Neni Nurmayanti
Husanah
Perubahan merupakan sesuatu yang unik karena
perubahan-perubahan yang terjadi dalam berbagai kehidupan itu berbeda-beda dan
tidak bisa disamakan, walaupun memiliki beberapa persamaan dalam prosesnya.
6.Brian
Clegg
Perubahan merupakan suatu kekuatan yang sangat hebat,
yang dapat memotivasi atau mendemotivasi.
7.A.B
Susanto
Perubahan adalah keniscayaan yang menyertai kehidupan,
dapat terjadi dimana saja, kapan saja, dan menimpa siapa saja.
Dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah saat manusia
memiliki misi yang sama dan membuat sebuah perkumpulan untuk mencapai suatu
tujuan atau sekelompok tujuan yang sama pula secara bersama-sama, agar mudah
dalam mencapai tujuan tersebut.
Faktor-Faktor Perubahan dan Pengembangan Organisasi,
dibagi menjadi 2, yaitu :
Faktor internal
Adalah segala keseluruhan
faktor yang ada
di dalam organisasi
dimana faktor tersebut dapat mempengaruhi
organisasi dan kegiatan
organisasi.
Adalah
penyebab perubahan yang
berasal dari dalam
organisasi yang
bersangkutan, yang dapat
berasal dari berbagai
sumber.
Problem yang sering
timbul berkaitan dengan
hubungan sesama anggota organisasi pada
umumnya menyangkut masalah
komunikasi dan kepentingan
masing-masing anggota.
Proses
kerjasama yang berlangsung
dalam organisasi juga
kadang-kadang merupakan
penyebab dilakukannya perubahan.
Problem yang timbul dapat menyangkut masalah
sistem kerjasamanya dan
dapat pula menyangkut
perlengkapan atau peralatan
yang digunakan. Sistem kerjasama yang
terlalu birokratis atau sebaliknya
dapat menyebabkan suatu organisasi
menjadi tidak efisien. Sistem
birokrasi (kaku) menyebabkan hubungan
antar anggota menjadi impersonal yang mengakibatkan rendahnya
semangat kerja dan
pada gilirannya
produktivitas menurun, demikian
sebaliknya. Perubahan yang
harus dilakukan akan menyangkut
struktur organisasi yang
digunakan.
Contoh Faktor Internal :
a. Perubahan
kebijakan lingkungan.
b. Perubahan
tujuan.
c. Perluasan
wilayah operasi tujuan.
d. Volume
kegiatan bertambah banyak.
e. Sikap
dan perilaku para
anggota organisasi
Faktor eksternal
Adalah segala keseluruhan
faktor yang ada
di luar organisasi
yang dapat mempengaruhi
organisasi dan kegiatan
organisasi. Beberapa faktor tersebut antara
lain : Politik, Hukum , Kebudayaan, Teknologi,
Sumber alam, Demografi dan
sebagainya.
Adalah
penyebab perubahan yang
berasal dari luar,
atau sering disebut lingkungan. Organisasi bersifat
responsive terhadap perubahan
yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena
itu, jarang sekali
suatu organisasi melakukan perubahan
besar tanpa adanya dorongan yang
kuat dari lingkungannya. Artinya,
perubahan yang besar
itu terjadi karena lingkungan menuntut
seperti itu. Beberapa
penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern
adalah perkembangan teknologi,
faktor ekonomi dan peraturan
pemerintah.
Contoh Faktor Eksternal:
a. Politik
b. Hukum
c. Kebudayaan
d. Teknologi
e. Sumber
daya alam
f. Demografi
g. Sosiologi
Pengertian Perubahan Organisasi
Perubahan adalah hal yang pasti akan dilakukan oleh
setiap organisasi di dunia ini untuk menjaga eksistensinya, akibat perubahan
zaman. Perubahan atau berubah secara
etimologis dapat bermakna sebagai usaha atau perbuatan untuk membuat sesuatu
berbeda dari sebelumnya. Dalam istilah perubahan organisasi, dikenal juga
istilah serupa yaitu change interventation adalah sebuah rancangan aksi atau
tindakan untuk membuat inovasi dan merubah sesuatu menjadi berbeda. Dan change
again yaitu individu atau kelompok yang bertindak sebagai katalis atau suatu
seseorang yang bertanggung jawab untuk melakukan manajemen dan menentukan
prosedur kerjadalam organisasi, agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan
Menurut Kurt Lewin, perubahan organisasi merupakan suatu
yang sistematis yakni perubahan dari suatu topik yang haya menarik untuk
beberapa akademisi dan praktisi menjadi suatu topik yang menarik untuk para
eksekutif perusahaan untuk kelangsungan hidup oranisasi.
Hampir semua ahli berpendapat bahwa pengembangan
organisasi bertujuan melakukan suatu perubahan. Dengan demikian, penyempurnaan
dalam organisasi sebagai suatu sarana perubahan yang harus terjadi maka
kemudian secara luas pengembangan organisasi dapat diartikan pula sebagai
perubahan organisasi. Ditambahkan pula, perubahan organisasi merupakan suatu
pendekatan dan teknik perubahan organisasi yang di dalamnya terkandung suatu
proses dan teknologi untuk penyusunan rancangan, arah dan pelaksanaan perubahan
organisasi secara berencana.
Perubahan organisasi adalah upaya masyarakat dalam
organisasi tersebut, bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan yang sama, dengan
melakukan perubahan-perubahan organisasi dalam berbagai aspek. Atau melakukan
berbagai penyesuaian dengan perkembanagn zaman yang terus berkembang. Agar tujuanya dapat tercapai, dan dapat
bertahan dalam perubahan besar dunia.
Pengertian Perkembangan Organisasi
Ada beberapa pengertian tentang Perkembangan Organisasi
yang dituturkan oleh para pakar, diantaranya adalah:
Strategi untuk merubah nilai-nilai daripada manusia dan
juga struktur organisasi sehingga organisasi itu dapat beradaptasi dengan
dengan lingkungannya
Suatu penyempurnaan yang terencana dalam fungsi
menyeluruh (nilai dan struktur) suatu organisasi
Perkembangan organisasi merupakan suatu proses yang
meliputi serangkaian perencanaan perubahan yang sistematis yang dilakukan
secara terus-menerus oleh suatu organisasi
perkembangan organisasi merupakan suatu pendekatan
situasional atau kontingensi untuk meningkatkan efektifitas organisasi
perkemangan organisasi lebih menekankan pada system
sebagai sasaran perubahan.
perkembangan organisasi meliputi perubahan yang sengaja
direncanakan.
http://aditb-gunadarma.blogspot.com/2012/11/makalah-kelompok-5-perubahan-organisasi.html
Langkah-Langkah Perubahan Organisasi
Dikaitkan dengan konsep ‘globalisasi”, maka Michael
Hammer dan James Champy menuliskan bahwa ekonomi global berdampak terhadap 3 C,
yaitu customer, competition, dan change. Pelanggan menjadi penentu, pesaing
makin banyak, dan perubahan menjadi konstan.
Tidak banyak orang yang suka akan perubahan, namun walau
begitu perubahan tidak bisa dihindarkan. Harus dihadapi. Karena hakikatnya
memang seperti itu maka diperlukan satu manajemen perubahan agar proses dan
dampak dari perubahan tersebut mengarah pada titik positif.
Manajemen Perubahan adalah upaya yang dilakukan untuk
mengelola akibat yang ditimbulkan karena terjadinya perubahan dalam organisasi.
Perubahan dapat terjadi karena sebab-sebab yang berasal
dari dalam maupun dari luar organisasi tersebut., yaitu, Kondisi
Ketenagakerjaan, Economic Shocks, Kecenderungan sosial, Tekhnologi, Kompetisi
dan Kondisi Politik.
Masalah
dalam perubahan
Banyak masalah yang bisa terjadi ketika perubahan akan
dilakukan. Masalah yang paling sering dan menonjol adalah “penolakan atas
perubahan itu sendiri”. Istilah yang sangat populer dalam manajemen adalah
resistensi perubahan (resistance to change). Penolakan atas perubahan tidak
selalu negatif karena justru karena adanya penolakan tersebut maka perubahan
tidak bisa dilakukan secara sembarangan.
Penolakan atas perubahan tidak selalu muncul dipermukaan
dalam bentuk yang standar. Penolakan bisa jelas kelihatan (eksplisit) dan
segera, misalnya mengajukan protes, mengancam mogok, demonstrasi, dan
sejenisnya; atau bisa juga tersirat (implisit), dan lambat laun, misalnya
loyalitas pada organisasi berkurang, motivasi kerja menurun dan lain
sebagainya.
Sumber
Penolakan atas Perubahan
Untuk keperluan analitis, dapat dikategorikan sumber
penolakan atas perubahan, menurut Stephen P. Robbins, yaitu penolakan yang
dilakukan oleh individual dan yang dilakukan oleh kelompok atau organisasional.
Resistensi Individual, Karena persoalan kepribadian,
persepsi, dan kebutuhan, maka individu punya potensi sebagai sumber penolakan
atas perubahan :
Kebiasaan, merupakan pola tingkah laku yang kita
tampilkan secara berulang-ulang sepanjang hidup kita. Kita lakukan itu, karena
kita merasa nyaman, menyenangkan. Begitu terus kita lakukan sehingga terbentuk
satu pola kehidupan sehari-hari. Jika perubahan berpengaruh besar terhadap pola
kehidupan tadi maka muncul mekanisme diri.
Rasa Aman, kondisi sekarang sudah memberikan rasa aman,
dan karyawan memiliki kebutuhan akan rasa aman relatif tinggi, maka potensi
menolak perubahan pun besar. Mengubah cara kerja padat karya ke padat modal
memunculkan rasa tidak aman bagi para pegawai.
FAKTOR EKONOMI, Faktor lain sebagai sumber penolakan atas
perubahan adalah soal menurun-nya pendapatan.TAKUT AKAN SESUATU YANG TIDAK
DIKETAHUI Sebagian besar perubahan tidak mudah diprediksi hasilnya. Oleh karena
itu muncul ketidak pastian dan keragu-raguan. Kalau kondisi sekarang sudah
pasti dan kondisi nanti setelah perubahan belum pasti, maka orang akan
cenderung memilih kondisi sekarang dan menolak perubahan.
PERSEPSI, cara pandang individu terhadap dunia
sekitarnya. Cara pandang ini mempengaruhi sikap. Dimana karyawan merasa program
perusahaan adalah bentuk kesewenang-wenangan, sehingga menimbulkan sikap
negatif.
Tahapan
Manajemen Perubahan
Suatu perubahan terjadi melalui tahap-tahapan.
Pertama-tama adanya dorongan dari dalam (dorongan internal), kemudian ada
dorongan dari luar (dorongan eksternal).
Untuk manajemen perubahan adanya tahapan perubahan.
Tahap-tahap manajemen perubahan ada empat, yaitu:
Tahap 1, tahap identifikasi perubahan, diharapkan
seseorang dapat mengenal perubahan apa yang akan dilakukan /terjadi. Dalam
tahap ini seseorang atau kelompok dapat mengenal kebutuhan perubahan dan
mengidentifikasi tipe perubahan.
Tahap 2, tahap perencanaan perubahan. Pada tahap ini
harus dianalisis mengenai diagnostik situasional tehnik, pemilihan strategi
umum, dan pemilihan. Dalam proses ini perlu dipertimbangkan adanya factor
pendukung sehingga perubahan dapat terjadi dengan baik.,
Tahap 3, tahap implementasi perubahan dimana terjadi
proses pencairan, perubahan dan pembekuan yang diharapkan. Apabila suatu
perubahan sedang terjadi kemungkinan timbul masalah.
Tahap 4, tahap evaluasi dan umpan balik. Untuk melakukan
evaluasi diperlukan data, oleh karena itu dalam tahap ini dilakukan pengumpulan
data dan evaluasi data tersebut. Dimana Hasil evaluasi ini dapat di umpan balik
kepada tahap 1 sehingga memberi dampak pada perubahan yang diinginkan
berikutnya.
Taktik
Mengatasi Penolakan Atas Perubahan
Dalam hal ini Manajemen menggunakan beberapa taktik guna
mengatasi penolakan atas program perusahaan, berdasarkan pendapat dari Coch dan
French Jr. mengusulkan ada beberapa taktik yang bisa dipakai untuk mengatasi
resistensi perubahan, yaitu :
1. Pendidikan dan Komunikasi. Bahwa Manajemen memberikan
penjelasan secara tuntas tentang latar belakang, tujuan, akibat, dari
diadakannya perubahan kepada semua karyawan.
2. Partisipasi. Manajemen mengajak serta semua pihak
untuk mengambil keputusan. Pimpinan hanya bertindak sebagai fasilitator dan
motivator.
3. Memberikan kemudahan dan dukungan. Manajemen
memberikan suatu bentuk konseling kepada karyawan yang mengalami ketakutan atas
terjadinya perubahan
4. Negosiasi. Manajemen memberikan alternatif solusi
kepada karyawan.
5. Paksaan. Manajemen menggunakan Taktik terakhir adalah
paksaan.
Faktor
lain dari langkah-langkah perubahan organisasi :
a. Mengadakan
pengkajian : tidak dapat dipungkiri bahwa setiap organisasi apapun tidak dapat
menghindarkan diri dari pengaruh daripada perubahan yang terjadi di luar
organisasi itu mencakup berbagai bidang antara lain: politik, ekonomi,
teknologi, hokum, social budaya dan sebagainya
b. Mengadakan
identifikasi : yang perlu di identifikasi adalah dampak perubahan perubahan
yang terjadi dalam organisasi . setiap factor yang menyebabkan terjadinya
perubahan organisasi harus diteliti secara cermat sehingga jelas
permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat
c. Menetapkan
perubahan : sebelum langkah langkah perubahan diambil , pimpinan organisasi
harus yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam
rangka meningkatkan kemampuan organisasi maupun dalam rangka mempertahankan
eksistensi serta pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya
d. Menentukan
strategi : apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar harus
dilakukan maka pemimpin orgganisasi harus segera menyusun strategi untuk
mewujudkannya
e. Melakukan
evaluasi : untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif
atau negative , perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai
dengan harapan berarti berpengaruh positif terhadap organisasi dan apabila
sebaliknya berarti negative.
Perencanaan Strategi Pengembangan Organisasi
Perencanaan strategis adalah suatu rencana jangka panjang
yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana suatu
organisasi/perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumberdaya dialokasikan
untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan
keadaan lingkungan.
Hasil dari proses perencanaan strategi berupa dokumen
yang dinamakan strategic plan yang berisi informasi tentang program-program
beberapa tahunyang akan datang.
Manajer memerlukan jenis perencanaan khusus yang disebut
perencanaan strategis. Perencanaan strategis ini akan digunakan untuk
menentukan misi utama organisasi dan membagi-bagi sumber daya yang diperlukan
untuk mencapainya.
Ada 2 (dua) alasan yang menunjukkan pentingnya
Perencanaan Strategis :
·
memberikan kerangka dasar dalam mana semua
bentuk-bentuk perencanaan lainnya yang harus di ambil.
·
akan mempermudah pemahaman bentuk-bentuk
perencaaan lainnya.
Dengan adanya perencanaan strategis ini maka konsepsi
perusahaan menjadi jelas sehingga akan memudahkan dalam memformulasikan sasaran
serta rencana-rencana lain dan dapat mengarahkan sumber-sumber organisasi
secara efektif.
Tiap penerapan perlu merancang variasinya sendiri sesuai
kebutuhan,situasi dan kondisi setempat. Meskipun demikian, secara umum proses
perencanaan strategis memuat unsur-unsur:
·
perumusan visi dan misi,
·
pengkajian lingkungan eksternal,
·
pengkajian lingkungan internal,
·
perumusan isu-isu strategis,
·
penyusunan strategi pengembangan (yang dapat
ditambah dengan tujuan dan sasaran).
Proses
Perencanaan Strategis
Proses perencanaan strategis atau manajemen strategis
merupakan proses pengarahan usaha perencanaan strategis dan menjamin strategi
tersebut dilaksanakan dengan baik sehingga menjamin kesuksesan organisasi dalam
jangka panjang
Keterangan:
1. Formulasi
Misi dan Tujuan, Pertanyaan mendasar dalam formulasi misi dan tujuan adalah
“Apa usaha kita?” dan “Apa usaha kita yang seharusnya?”.
2. Analisis
Tujuan dan Strategi Saat ini, Dalam perjalanan waktu, manajer suatu organisasi
barangkali akan kehilangan “minat” terhadap misi yang pertama kali mereka
perjuangkan. Manajer harus diingatkan kembali pada misi awalnya.
3. Analisis
Lingkungan, Perubahan dalam lingkungan eksternal organisasi dapat menghasilkan
kesempatan maupun ancaman, tergantung bagaimana reaksi organisasi. Untuk
memperoleh informasi perubahan lingkungan, perlu dikembangkan system informasi
strategis, pengembangan bisnis data, keluhan atau komentar dari pihak luar
(pelanggan dan supplier).
4. Analisis
Sumberdaya, Dilakukan bersamaan dengan analisis lingkungan, melalui analisis
kekuatan dan kelemahan organisasi.
5. Identifikasi
Kesempatan Strategis, Kesempatan strategis merupakan gap antara situasi apabila
organisasi menggunakan tujuan dan strategi yang dirumuskan dalam proses
penentuan tujuan dengan situasi apabila organisasi menggunakan strategi
sekarang ini (tanpa perubahan).
6. Pengambilan
Keputusan Strategis, Organisasi dapat mengembangkan sejumlah altrnatif
strategis untuk memanfaatkan kesempatan strategis.
7. Pelaksanaan
Strategi
8. Evaluasi
dan Pengendalian Strategis, Manajer harus selalu mengevaluasi pelaksanaan
rencana strategis. Pengendalian strategis merupakan pengendalian terhadap
pelaksanaan rencana strategis.
Implikasi
Manajerial
Sebab yang terjadi karena adanya perubahan dan pengembangan
organisasi adalah sebuah organisasi tersebut akan mengalami peningkatan baik
dalam kinerja maupun hal lainnya, organisasi tersebut juga tidak akan
diam/stuck di dalam suatu posisi melainkan terus berkembang semakin hari.
Refrensi :
http://cewe-batak.blogspot.com/2012/12/perencanaan-strategis.html
http://juventus4ever.wordpress.com/2011/11/01/perencanaan-strategis-dan-konsep-manajemen-sumber-daya-informasi/
http://masfiifauzii02.blogspot.com/2013/05/pengertian-perubahan-dan-perkembangan_3.htmlhttp://aditb-gunadarma.blogspot.com/2012/11/makalah-kelompok-5-perubahan-organisasi.html
http://www.portalhr.com/komunitas/opini/langkah-perubahan-di-organisasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar