Laman

Minggu, 11 Mei 2014

Tips SEHAT cegah Stroke



Berbagai kajian menunjukkan bahwa pencegahan adalah lebih baik daripada mengobati stroke. Pencegahan sebelum terkena stroke pada orang yang sehat / tanpa riwayat stroke disebut dengan pencegahan primer. Pencegahan serangan ulang pada orang yang sudah pernah terkena stroke disebut dengan pencegahan sekunder. Pencegahan terhadap hipertensi, diet yang buruk, dan merokok adalah lebih baik dan lebih murah daripada semua terapi yang canggih untuk stroke (terapi trombolitik atau vitamin saraf yang paling canggih sekalipun).

* S = Seimbangkan Gizi

Pertahankan gizi yang seimbang. Konsumsi lemak berlebih akan meningkatkan resiko hiperkolesterolemia. Perbanyaklah konsumsi sayur dan buah. Sayur dan buah terbukti mengandung banyak anti oksidan dan vitamin. Beberapa penelitian terdahulu membuktikan manfaat konsumsi anti oksidan dan serat memperbaiki profil lemak darah, menurunkan tekanan darah, dan mencegah komplikasi kardiovaskuler.

Konsumsi makanan cepat saji berlebih tidaklah dianjurkan. Kandungan natrium (garam) pada makanan cepat saji adalah relatif tinggi. Perubahan pola makan di berbagai negara berkembang ditengarai sebagai salah satu penyebab meningkatnya penyakit kardiocerebrovaskuler di berbagai negara berkembang (termasuk Indonesia).

* E = Enyahkan Rokok

Merokok secara konsisten dihubungkan dengan peningkatan penyakit jantung, hipertensi, stroke dan kepikunan. Hal ini tidak hanya menyerang orang yang merokok, namun juga perokok pasif. Merokok akan menurunkan aliran darah ke otak. Hal ini lebih teramati pada individu yang memiliki hipertensi.

* H = Hindari Stres

Stres meningkatkan tekanan darah, menurunkan daya tahan tubuh, menghambat regenerasi jaringan, dan menurunkan sensitivitas insulin (berujung pada diabetes melitus). Beberapa penelitian mengonfirmasi peningkatan resiko hipertensi dan stroke pada populasi dengan masalah psikososial yang berat.

* A = Awasi Tekanan Darah

Berbagai penelitian secara konsisten memperlihatkan bahwa hipertensi merupakan faktor resiko stroke yang signifikan. Semua bentuk hipertensi dihubungkan dengan peningkatan resiko stroke. Pada penderita stroke, hipertensi ditemukan pada 74.8% kasus. Hipertensi seringkali pula dijumpai bersama dengan faktor resiko stroke yang lain (misalnya : diabetes dan hiperkolesterolemia). Kehadiran berbagai faktor resiko ini akan meningkatkan resiko stroke secara signifikan.

Hipertensi sering kali tidak bergejala. Pasien datang berobat ketika kerusakan sudah sedemikian parahnya. Hal inilah yang menyebabkan hipertensi dikenal sebagai the silent killer. Ukurlah tekanan darah secara berkala. Bila tekanan darah di atas 140/90 mmHg maka dinyatakan menderita hipertensi. Hipertensi dapat dicegah dan diberi tata laksana yang tepat bila dikenali secara dini.

* T = Teratur Berolahraga

Aktivitas fisik terbukti memperbaiki aliran darah, menurunkan kadar kolesterol darah jahat, menurunkan berat badan, dan menurunkan tekanan darah. Aktivitas fisik yang bersifat aerobik terbukti menurunkan resiko stroke. Olahraga terbukti pula menurunkan tekanan darah 4 – 9 mmHg.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar